Lagi sibuk siap-siap nikah tapi masih kepikiran urusan kantor? Kamu nggak sendirian kok, karena masih banyak juga yang bingung soal cuti menikah, mulai dari berapa hari yang bisa diambil, gaji tetap dibayar atau nggak, sampai gimana caranya ngajuin ke HR biar di acc.

Padahal, cuti menikah itu hak kamu sebagai karyawan, dan udah diatur secara resmi loh! Sayangnya, info soal ini kadang nggak sampai ke kita, makanya masih banyak yang salah paham dan ragu buat ngajuin cuti. Padahal kalau ngerti aturannya, urusan cuti bisa lebih gampang dan kamu bisa fokus nikmatin hari bahagia.

Nah, di artikel ini kita bakal kupas tuntas soal cuti menikah. Mulai dari aturan resmi, siapa aja yang berhak, sampai tips biar pengajuan cuti kamu lancar tanpa drama. Jadi, kamu bisa nikmatin momen pernikahan tanpa kepikiran kerjaan kantor deh.

Ini Aturan Cuti Menikah Menurut Undang-Undang

Secara hukum, cuti menikah itu diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 Pasal 93 ayat 2. Di aturan ini dijelasin kalau karyawan yang menikah berhak mendapatkan cuti selama 3 hari. Jadi, ini bukan sekadar izin libur biasa ya, tapi hak resmi yang dijamin oleh undang-undang. Selama cuti menikah ini kamu bakal:

Artinya, perusahaan wajib memberikan cuti tanpa mengurangi hak upah kamu. Dengan begitu, kamu bisa lebih tenang dan fokus menikmati momen bahagia tanpa kepikiran urusan gaji atau absensi deh. 

Cuti Menikah Itu Berlaku Buat Siapa Aja Sih?

Cuti jenis ini tuh berlaku buat semua karyawan yang:

Jadi, baik kamu karyawan kontrak maupun tetap, selama masih terikat hubungan kerja, hak cuti menikah tetap berlaku ya. Tapi, tiap perusahaan bisa punya aturan teknis yang sedikit berbeda, misalnya soal cara pengajuan atau durasi tambahannya. Makanya, penting banget buat cek kebijakan internal kantor biar nggak salah langkah dan cuti kamu tetap lancar.

Cuti Menikah Bisa Lebih dari 3 Hari Gak Sih?

Jawabannya tuh bisa banget, tapi sifatnya opsional alias tergantung sama kebijakan perusahaan, bukan kewajiban ya. Undang-undang memang cuma mewajibkan cuti menikah selama 3 hari, tapi beberapa perusahaan biasanya punya aturan tambahan supaya karyawan bisa lebih leluasa loh! Contohnya:

Kebijakan tambahan ini biasanya tertulis di peraturan perusahaan, employee handbook, atau hasil kesepakatan dengan HR. Makanya, jangan ragu buat tanya langsung ke HR biar ekspektasimu sesuai aturan yang berlaku dan nggak ada salah paham soal jumlah hari cuti yang bisa diambil.

Cuti Menikah Itu Bisa Diambil Kapan Aja Sih?

Sebenarnya, pengambilan cuti jenis ini tuh cukup fleksibel loh! Tapi, tetap harus disepakati sama perusahaan ya. Biasanya, karyawan itu ambil cuti menikah di waktu-waktu kayak gini:

Yang penting, waktu cutinya tetap relevan sama momen pernikahanmu. Beberapa perusahaan mungkin punya aturan khusus, misalnya cuti harus diambil maksimal sekian hari dari tanggal pernikahan. Makanya, selalu diskusi dulu sama HR atau atasan supaya jadwalnya jelas dan nggak bentrok sama pekerjaan lain ya.

Gimana Sih Kalau Perusahaan Nggak Ngasih Cuti Menikah?

Kalau perusahaan nolak ngasih cuti tanpa alasan yang jelas, jangan langsung panik dulu ya. Coba ngobrol baik-baik sama atasan atau tim HRD. Jelasin juga kalau cuti menikah itu hak kamu sebagai karyawan yang udah diatur sama undang-undang.

Kalau perlu, tunjukin dasar hukumnya juga biar semua pihak paham dan nggak cuma asal omong aja. Biasanya, dengan komunikasi terbuka, masalah bisa kelar tanpa ribet loh! Tapi, kalau setelah dibahas tetap nggak ada solusi, kamu tetap punya hak buat lapor ke Dinas Ketenagakerjaan supaya dibantu sesuai aturan yang berlaku.

Cuti Menikah Tuh Bisa Digabung Sama Cuti Tahunan Gak Sih?

Bisa banget! Banyak karyawan akhirnya tuh milih buat gabungin cuti menikah sama cuti tahunan biar liburnya lebih panjang dan santai. Misalnya, cuti menikah 3 hari ditambah cuti tahunan 2 hari. Jadi, ada total 5 hari buat fokus ke acara pernikahan atau sekadar istirahat sejenak.

Yang penting, tetap ajukan izin dan minta persetujuan perusahaan dari jauh-jauh hari ya. Dengan begitu, jadwal kerja tim tetap aman dan urusan administrasi juga nggak ribet deh.

Gini Cara Ngajuin Cuti Menikah Biar Auto Disetujui 

Supaya pengajuan cuti menikahmu lancar dan HR atau atasan nggak kaget, coba ikutin beberapa tips ini deh:

Sekarang, Kamu Udah Paham Kan?

Intinya, cuti menikah itu hak kamu sebagai karyawan yang dijamin sama undang-undang. Minimal, kamu berhak dapet 3 hari cuti dengan gaji yang tetap dibayar, dan bisa lebih lama kalau perusahaan punya kebijakan tambahan.

Selama kamu ngerti aturannya dan komunikasi sama HR serta tim lancar, urusan cuti tuh nggak bakal jadi beban kok. Jadi, kamu bisa fokus nikmatin momen spesial tanpa kepikiran kerjaan kantor deh! 

Pintar HR: Solusi HRIS Modern untuk Bisnis Masa Kini

Kini hadir! Pintar HR sudah bisa diunduh di Playstore dan siap menjadi solusi terbaik untuk manajemen karyawan yang lebih efisien dan terorganisir. Dengan sistem HRIS berbasis cloud, Anda bisa memantau kehadiran, mencatat rekap absensi, hingga mengelola penggajian secara otomatis dari mana saja.

Kenapa Harus Pintar HR?

✅ Harga Terjangkau – Mulai dari Rp 260 per staff per hari
✅ Diskon 50% untuk pengguna Kasir Pintar Pro
✅ Fitur lengkap: Absensi online, rekap kehadiran, hingga laporan gaji
✅ Memudahkan siklus penggajian, tanpa drama akhir bulan

Solusi Tepat untuk UMKM & Bisnis Bertumbuh

Dengan Pintar HR, Anda tak perlu lagi pusing urus data karyawan manual. Semuanya bisa dilakukan lewat satu aplikasi yang praktis dan efisien. Waktunya upgrade manajemen SDM Anda!

📲 Download sekarang: https://bit.ly/PintarHR
🌐 Info lengkap: pintarhr.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *