Slip Gaji, Penting Ngga Sih?

Slip gaji sering kali dianggap hanya sebagai formalitas. Banyak pelaku usaha kecil menengah (UMKM) yang belum merasa perlu memberikan slip gaji kepada karyawan, dengan alasan biaya, waktu, atau karena dianggap tidak terlalu penting. Tapi benarkah slip gaji itu tidak sepenting itu? Dalam artikel ini, kita akan bahas kenapa slip gaji ternyata punya peran besar, baik bagi karyawan maupun untuk kelangsungan bisnis UMKM. Yuk, kita bahas dari sisi hukum, profesionalitas, dan manfaatnya langsung bagi pemilik usaha. Apa Itu Slip Gaji? Slip gaji adalah dokumen resmi yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan setiap kali mereka menerima upah. Isinya mencakup detail komponen gaji seperti: Slip gaji bisa berupa dokumen fisik (kertas) atau dalam bentuk digital (PDF/email/aplikasi). Apakah Slip Gaji Wajib Diberikan? Jawabannya: ya. Menurut UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, pasal 17 ayat 2, pengusaha wajib memberikan rincian pembayaran gaji kepada karyawan. Meskipun dalam praktiknya banyak UMKM yang belum melakukannya, kewajiban hukum ini tetap berlaku untuk semua jenis usaha, termasuk usaha kecil. Jadi, memberikan slip gaji bukan hanya soal formalitas, tapi bagian dari tanggung jawab hukum pengusaha. Kenapa Slip Gaji Itu Penting? 1. Bukti Transparansi Slip gaji membantu membangun transparansi antara pemilik usaha dan karyawan. Karyawan jadi tahu jelas komponen yang mereka terima dan potongan yang dikenakan. Ini bisa menghindari kesalahpahaman dan memperkuat hubungan kerja. 2. Syarat Pengajuan Kredit atau KPR Banyak karyawan UMKM yang ingin mengajukan: Semua itu membutuhkan slip gaji sebagai bukti penghasilan tetap. Tanpa hal ini, karyawan bisa kesulitan membuktikan kemampuannya secara finansial. 3. Penting untuk Laporan Pajak Slip gaji mencatat pajak penghasilan (PPh 21) yang dipotong perusahaan. Ini penting untuk pelaporan pajak, baik dari sisi perusahaan maupun karyawan. 4. Bukti Resmi Bila Terjadi Perselisihan Jika suatu saat terjadi konflik antara karyawan dan perusahaan, slip gaji bisa menjadi bukti sah yang menjelaskan rincian pembayaran gaji. Kenapa UMKM Masih Belum Membuat Slip Gaji? Banyak UMKM berpikir bahwa dalam pembuatannya, mengalami keluhan: Padahal saat ini, sudah banyak aplikasi HR yang bisa membantu UMKM untuk mengelola penggajian secara otomatis dan memberikan output dalam bentuk digital. Solusi untuk UMKM: Digitalisasi Slip Gaji Digitalisasi membuat proses penggajian jadi: UMKM sekarang bisa memanfaatkan aplikasi HR berbasis cloud, seperti PintarHR, yang memungkinkan slip gaji dibuat otomatis dan dikirim ke karyawan via WhatsApp/email. Bahkan, satu orang admin HR bisa mengelola seluruh proses penggajian untuk puluhan hingga ratusan karyawan hanya dalam hitungan menit. Studi Kasus: UMKM yang Sudah Digital Sebut saja Toko Abadi, sebuah minimarket kecil di Bandung dengan 15 karyawan. Awalnya, proses penggajian dilakukan manual dengan excel dan catatan tulis tangan. Akibatnya sering ada salah hitung, dan karyawan bingung kenapa potongannya berubah-ubah. Setelah menggunakan aplikasi HR, mereka bisa: Hasilnya? Lebih profesional, minim komplain, dan pemilik usaha pun jadi lebih tenang. Kenapa Harus PintarHR? Mengelola absensi dan payroll secara manual memakan waktu, sering salah hitung, dan menyulitkan pencatatan. Dengan PintarHR, Anda bisa mengelola kehadiran, menghitung dan mengirim slip gaji secara otomatis, cepat, dan efisien. 💡 Buat Slip Gaji Otomatis 📩 Langsung Dikirim ke WhatsApp Karyawan 📈 Efisien, Minim Error, dan Cocok untuk UMKM apalagi bisa terintegrasi dengan Kasir Pintar 👉 Coba gratis sekarang di PintarHR.com .
Pengertian Salary atau Gaji yang Wajib Kamu Pahami

Gaji, atau yang sering disebut sebagai “salary”, memainkan peran sentral dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) sebuah perusahaan. Ini karena gaji adalah hak yang harus dipenuhi bagi seorang karyawan setelah kesepakatan kontrak dibuat antara perusahaan dan individu tersebut. Dalam tulisan ini akan menjelaskan lebih dalam tentang gaji, mulai dari fungsinya, komponen-komponennya, hingga perbedaannya dengan upah. Selain itu, Kami juga akan memberikan beberapa tips dalam menentukan expected salary bagi karyawan yang tengah mengajukan lamaran pekerjaan. Apa itu Salary atau Gaji? Gaji, atau yang sering disebut sebagai “salary” dalam bahasa Inggris, adalah kompensasi atau pembayaran yang diberikan kepada seseorang sebagai imbalan atas pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan. Gaji ini biasanya diberikan secara berkala, seperti setiap bulan atau per minggu. dan jumlahnya dapat bervariasi tergantung pada banyak faktor, termasuk jenis pekerjaan, tingkat pengalaman, kualifikasi, dan lokasi geografis. Gaji bisa menjadi bagian dari paket kompensasi yang lebih luas, yang mungkin juga termasuk tunjangan, bonus, dan manfaat lainnya. Perbedaan Salary atau gaji dengan Upah Meskipun sering digunakan secara bergantian, ada perbedaan antara “salary” dan “upah” tergantung pada konteks penggunaannya: 1. Salary (Gaji) 2. Upah Meskipun ada perbedaan ini, dalam banyak situasi, istilah “gaji” dan “upah” digunakan secara bergantian secara umum untuk merujuk pada kompensasi yang diterima oleh seseorang untuk pekerjaan yang dilakukan. Komponen Gaji atau Salary Gaji biasanya terdiri dari beberapa komponen, termasuk: 1. Gaji Pokok Gaji pokok adalah jumlah dasar yang dibayarkan kepada karyawan untuk pekerjaan yang dilakukan, biasanya dalam periode waktu tertentu seperti bulanan atau tahunan. 2. Tunjangan Tetap Tunjangan ini adalah tambahan dari gaji pokok yang diberikan kepada karyawan untuk memperhitungkan biaya hidup atau kebutuhan khusus, seperti tunjangan transportasi, tunjangan makan, atau tunjangan kesehatan. 3. Bonus Bonus adalah pembayaran tambahan yang diberikan kepada karyawan sebagai penghargaan atas pencapaian tertentu, seperti kinerja yang baik, pencapaian target, atau hasil kerja ekstra. 4. Tunjangan Variabel Tunjangan variabel adalah tambahan dari gaji pokok yang bisa bervariasi tergantung pada faktor-faktor tertentu, seperti kinerja individu, kinerja tim, atau kinerja perusahaan secara keseluruhan. 5. Manfaat Non-Monetaris Ini termasuk manfaat seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, cuti berbayar, pensiun, atau manfaat lainnya yang diberikan kepada karyawan sebagai bagian dari paket kompensasi mereka. 6. Insentif Insentif adalah bentuk tambahan kompensasi yang diberikan kepada karyawan sebagai dorongan untuk mencapai tujuan tertentu, seperti insentif penjualan atau insentif kinerja proyek. Komponen-komponen ini bisa berbeda-beda tergantung pada kebijakan perusahaan, industri, dan negara tempat karyawan bekerja. Cara Menentukan Besar Gaji atau Salary untuk Karyawan Menentukan jumlah gaji untuk seorang karyawan melibatkan beberapa langkah, termasuk: 1. Evaluasi Posisi Pertama, perusahaan perlu mengevaluasi posisi atau peran yang akan diisi oleh karyawan. Ini melibatkan pemahaman tentang tanggung jawab, kualifikasi, dan tingkat pengalaman yang diperlukan untuk posisi tersebut. 2. Penilaian Pasar Perusahaan harus melakukan penelitian untuk memahami tingkat gaji yang umumnya dibayarkan untuk posisi serupa di pasar. Ini melibatkan membandingkan gaji yang ditawarkan oleh perusahaan lain dalam industri yang sama atau wilayah geografis yang serupa. 3. Evaluasi Kualifikasi dan Pengalaman Penilaian kualifikasi dan pengalaman karyawan yang bersangkutan juga penting. Tingkat pendidikan, sertifikasi, pengalaman kerja sebelumnya, dan keterampilan khusus akan mempengaruhi tingkat gaji yang ditawarkan. 4. Kebijakan Internal Perusahaan harus mempertimbangkan kebijakan internal terkait gaji, seperti struktur gaji, kenaikan gaji berdasarkan masa kerja, atau kebijakan bonus. 5. Negosiasi Setelah menentukan jumlah gaji yang ditawarkan, perusahaan kemudian akan berkomunikasi dengan calon karyawan untuk menawarkan paket kompensasi. Proses negosiasi mungkin terjadi di mana karyawan dan perusahaan mencapai kesepakatan yang memadai. 6. Evaluasi Kembali Secara Berkala Penting untuk secara berkala meninjau dan mengevaluasi gaji karyawan untuk memastikan bahwa mereka tetap kompetitif dan sesuai dengan nilai dan kontribusi mereka terhadap perusahaan. 7. Kepatuhan Hukum Pastikan bahwa jumlah gaji yang ditawarkan mematuhi peraturan perburuhan dan hukum ketenagakerjaan yang berlaku di wilayah tempat perusahaan beroperasi. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, perusahaan dapat menentukan jumlah gaji yang adil dan kompetitif untuk karyawan mereka. Optimalkan Proses Pembayaran Gaji Karyawan dengan Software HRIS Pemanfaatan software payroll memungkinkan departemen HR untuk melakukan penggajian secara otomatis tanpa resiko kesalahan perhitungan atau keterlambatan pembayaran gaji. Tertarik menggunakan software payroll? Pintar HR merupakan solusi terdepan untuk menangani permasalahan penggajian Anda. Selain fitur payroll, aplikasi manajemen kehadiran online dari Pintar HR juga dilengkapi dengan fitur manajemen kehadiran, manfaat karyawan, dan distribusi gaji yang memudahkan perusahaan dalam membayar gaji karyawan secara tepat waktu.
Tips Cara Membangun Budaya Kerja yang Positif di Perusahaan
Budaya kerja mengacu pada nilai-nilai, norma-norma, sikap, dan praktik-praktik yang diterapkan dan diakui di dalam suatu organisasi atau lingkungan kerja. Budaya kerja mencerminkan cara orang bekerja bersama, berinteraksi, dan menyelesaikan tugas. Ini mencakup elemen-elemen seperti komunikasi, kolaborasi, kepemimpinan, inovasi, keadilan, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam suatu tempat kerja. Budaya kerja memainkan peran penting dalam membentuk identitas organisasi, memotivasi karyawan, dan mempengaruhi tingkah laku serta kinerja keseluruhan tim. Organisasi dengan budaya kerja yang sehat sering kali menciptakan lingkungan dimana karyawan merasa terlibat, dihargai, dan termotivasi untuk memberikan kontribusi terbaik mereka. Pentingnya memahami dan memelihara budaya kerja positif semakin diakui sebagai faktor kunci dalam mencapai tujuan organisasi dan membangun hubungan yang baik antara anggota tim. Jenis Budaya Kerja di Kantor Budaya kerja di kantor dapat bervariasi, dan beberapa jenis budaya kerja yang umum ditemui melibatkan kombinasi nilai-nilai, norma-norma, dan sikap. Beberapa jenis budaya kerja yang umum di kantor yaitu : 1. Budaya Kerja Kolaboratif Budaya kerja kolaboratif menempatkan pentingnya kerjasama di antara anggota tim. Dalam lingkungan ini, komunikasi terbuka dan kolaborasi dianggap kunci. Tim bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama, dan ide-ide diterima dengan baik. Manajemen mendorong partisipasi aktif dan memberikan nilai tinggi pada kontribusi dari setiap anggota tim. Contoh: Perusahaan teknologi yang mendorong tim bekerja bersama dalam proyek-proyek pengembangan produk. 2. Budaya Kerja Inovatif Budaya kerja inovatif memberikan penekanan pada kreativitas dan pemikiran di luar batas. Organisasi yang mengadopsi budaya ini mendorong karyawan untuk menciptakan solusi baru, mengambil risiko kreatif, dan terlibat dalam eksperimen. Pelibatan dengan ide-ide baru dan proses inovatif merupakan bagian integral dari setiap tugas. Contoh: Perusahaan desain atau riset yang memberikan waktu untuk eksperimen dan pengembangan ide-ide baru. 3. Budaya Kerja Hierarkis Budaya kerja hierarkis menonjolkan struktur organisasi yang jelas dengan tingkatan jabatan yang terdefinisi. Keputusan-keputusan seringkali berasal dari puncak hierarki dan diimplementasikan ke bawah. Kewenangan dan tanggung jawab didistribusikan sesuai dengan tingkatan dalam struktur organisasi, dan aturan yang ketat biasanya ditegakkan. Contoh: Organisasi pemerintahan atau perusahaan tradisional dengan tingkatan jabatan yang terstruktur. 4. Budaya Kerja Fleksibel Budaya kerja fleksibel memberikan karyawan kebebasan untuk menentukan cara mereka bekerja. Penggunaan waktu dan tempat kerja menjadi lebih elastis, dan organisasi ini cenderung menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau jadwal kerja yang lebih fleksibel. Fokus diberikan pada hasil dan kinerja individu daripada kehadiran fisik di kantor.. Contoh: Perusahaan teknologi yang memperbolehkan karyawan untuk bekerja dari rumah atau menentukan sendiri jadwal kerja mereka. 5. Budaya Kerja Orientasi Klien Budaya kerja orientasi klien memprioritaskan kepuasan pelanggan. Setiap tindakan dan keputusan diambil dengan mempertimbangkan dampaknya pada pelanggan. Organisasi ini sering membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan berupaya memberikan pengalaman pelanggan yang superior. Contoh: Perusahaan layanan pelanggan yang memiliki kebijakan “pelanggan selalu benar.” 6. Budaya Kerja Orientasi pada Kinerja Budaya kerja orientasi pada kinerja menempatkan fokus pada pencapaian target dan hasil. Karyawan dihargai berdasarkan prestasi dan kontribusi positif terhadap tujuan organisasi. Penghargaan kinerja dan promosi berdasarkan pencapaian target adalah bagian integral dari motivasi dalam budaya ini. Contoh: Perusahaan penjualan dengan penghargaan kinerja dan promosi berdasarkan prestasi. 7. Budaya Kerja Ramah Lingkungan Budaya kerja ramah lingkungan menekankan tanggung jawab sosial dan keberlanjutan. Organisasi ini mungkin terlibat dalam kegiatan amal atau menjalankan praktik-praktik bisnis yang ramah lingkungan. Kesadaran akan dampak sosial dan lingkungan menjadi bagian dari identitas dan nilai-nilai perusahaan. Contoh: Perusahaan yang aktif dalam kegiatan amal atau memiliki kebijakan ramah lingkungan. Penting untuk dicatat bahwa budaya kerja dapat bervariasi dan seringkali sebuah organisasi memiliki kombinasi beberapa elemen dari jenis budaya yang berbeda. Ciri Perusahaan yang Memiliki Budaya Kerja Positif Perusahaan yang memiliki budaya kerja positif memiliki beberapa ciri khas yang mencerminkan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Beberapa ciri perusahaan dengan budaya kerja positif melibatkan: 1. Keterbukaan dan Komunikasi Efektif Terdapat saluran komunikasi yang terbuka antara semua tingkatan, memungkinkan pertukaran ide, masukan, dan umpan balik dengan mudah. 2. Kepercayaan dan Keterlibatan Karyawan merasa dipercaya, dihargai, dan diberdayakan untuk memberikan kontribusi maksimal. Mereka merasa terlibat dalam pengambilan keputusan dan arah perusahaan. 3. Keseimbangan Kerja-Hidup Perusahaan memahami pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi karyawan. Fasilitas atau kebijakan yang mendukung keseimbangan ini dapat ditemukan. 4. Kesempatan Pengembangan Karir Karyawan diberikan peluang untuk pengembangan dan pertumbuhan karir mereka. Ada program pelatihan, mentoring, atau jalan karir yang jelas. 5. Kerjasama dan Kolaborasi Budaya yang mendorong kerjasama di antara tim dan departemen. Karyawan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. 6. Inovasi dan Kreativitas Perusahaan memberikan dukungan dan insentif untuk inovasi dan kreativitas. Karyawan merasa diizinkan untuk mengemukakan ide-ide baru dan berinovasi. 7. Pemberdayaan Karyawan Karyawan memiliki tanggung jawab dan kepercayaan yang tinggi dalam tugas-tugas mereka. Mereka merasa memiliki peran yang signifikan dalam kesuksesan perusahaan. 8. Pengakuan dan Apresiasi Upaya dan prestasi karyawan diakui dan diapresiasi. Ada sistem penghargaan atau pengakuan yang memotivasi karyawan. 9. Keadilan dan Kesetaraan Keadilan dan kesetaraan dihormati dalam kebijakan dan praktik perusahaan. Semua karyawan diperlakukan dengan adil tanpa diskriminasi. 10. Lingkungan Kerja Fisik dan Psikologis yang Positif Perusahaan memberikan lingkungan kerja yang nyaman, aman, dan mendukung kesejahteraan mental dan fisik karyawan. Perusahaan dengan budaya kerja positif cenderung menciptakan atmosfer yang memotivasi, meningkatkan produktivitas, dan memperkuat keterlibatan karyawan. Budaya kerja positif bukan hanya menciptakan lingkungan yang menyenangkan, tetapi juga memainkan peran kunci dalam kesuksesan dan keberlanjutan jangka panjang perusahaan. Cara membangun budaya kerja yang positif Membangun budaya kerja yang positif memerlukan perencanaan dan komitmen yang berkelanjutan dari seluruh organisasi. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk membangun budaya kerja yang positif: 1. Definisikan Nilai Nilai inti adalah prinsip-prinsip fundamental yang menjadi pijakan budaya kerja. Identifikasi nilai-nilai yang paling penting bagi organisasi Anda, seperti integritas, kerjasama, inovasi, atau keberagaman. Pastikan nilai-nilai ini mencerminkan visi, misi, dan tujuan organisasi Anda. 2. Komunikasi yang Terbuka Dorong budaya komunikasi yang terbuka di seluruh organisasi. Ini mencakup penghargaan terhadap masukan, saran, dan kritik dari semua tingkat karyawan. Pemimpin harus memperlihatkan keteladanan dengan menjadi terbuka terhadap komunikasi dua arah. 3. Keseimbangan Kehidupan Kerja dan Pribadi Berikan perhatian pada kesejahteraan karyawan dengan menghargai waktu mereka di luar jam kerja. Hindari membebani karyawan dengan beban kerja yang berlebihan dan dorong penggunaan cuti dan waktu istirahat dengan bijaksana. 4. Kolaborasi dan Tim Kerja
Apa itu Shift Kerja dan Penerapanya

Apa itu Shift Kerja? Shift kerja karyawan mengacu pada pola waktu atau jadwal yang ditentukan di mana seorang karyawan diharapkan untuk bekerja. Shift kerja dirancang untuk memastikan bahwa kegiatan operasional bisnis dapat berjalan secara terus-menerus, terutama dalam bisnis yang beroperasi 24 jam atau memiliki jam operasional yang panjang. Setiap shift kerja biasanya memiliki durasi waktu tertentu, dan karyawan dapat diatur dalam berbagai shift, seperti shift pagi, siang, malam, atau bahkan shift yang berputar. Pola shift kerja dapat bervariasi tergantung pada jenis industri dan kebutuhan spesifik perusahaan. Aturan Shift Kerja Karyawan Menurut Perundang-undangan Ketentuan mengenai shift kerja karyawan diatur oleh Undang-Undang Ketenagakerjaan di Indonesia. Berikut adalah beberapa poin penting yang mengatur shift kerja karyawan menurut undang-undang: Durasi Kerja dan Istirahat Shift Kerja dan Lembur Upah Lembur Hari Libur Hak Karyawan terhadap Shift Kerja Perlindungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perjanjian Kerja atau Kesepakatan Perusahaan Jenis-Jenis Shift Kerja dan Cara Menghitungnya Shift kerja adalah pola jadwal kerja dimana karyawan diatur bekerja dalam periode waktu tertentu. Terdapat beberapa jenis shift kerja yang umum digunakan, dan cara menghitungnya dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan perusahaan. Berikut adalah jenis-jenis shift kerja dan panduan menghitungnya: Shift Pagi Shift Siang Shift Malam Shift Rotasi (Shift Bergantian) Shift Fleksibel Setiap perusahaan dapat memiliki kebijakan sendiri terkait shift kerja dan perhitungan jam kerja. Penting untuk memastikan bahwa peraturan perusahaan sesuai dengan perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku untuk melindungi hak-hak karyawan. Penjadwalan Shift Kerja Penjadwalan atau pengaturan jadwal shift kerja merupakan kegiatan yang perlu dilakukan oleh perusahaan yang menerapkan sistem shift. Sebagai panduan penjadwalan, perusahaan dapat menggunakan tiga metode simulasi berikut: 4 Grup 3 Shift Model ini umumnya digunakan oleh perusahaan yang beroperasi sepanjang tahun karena tingginya tingkat aktivitas produksi. Dalam model ini, karyawan dibagi menjadi empat grup dan bekerja selama lima hari dalam seminggu. Durasi kerja adalah tujuh jam, dengan satu jam istirahat. Karyawan mendapatkan dua hari libur saat terjadi pergantian shift ketiga dan pertama, yang membuat penjadwalan menjadi lebih rumit karena tidak tetapnya hari libur. 3 Grup 3 Shift Durasi kerja lebih singkat karena melibatkan jumlah karyawan yang lebih sedikit. Karyawan bekerja selama 7 jam dengan istirahat 1 jam pada hari Senin hingga Jumat, dan pada hari Sabtu durasi kerja hanya 5 jam. 3 Grup 2 Shift Model ini umumnya diterapkan pada petugas keamanan. Dalam satu minggu, terdapat shift 1, shift 2, dan masa libur yang terdiri dari dua hari. Tips Memilih Aplikasi Penjadwalan Shift Kerja Salah satu kunci dalam memilih aplikasi untuk penjadwalan shift kerja adalah memastikan aplikasi tersebut mudah digunakan dalam mengelola absensi dan kehadiran karyawan. Aplikasi yang user-friendly akan memberikan kemudahan, terutama bagi karyawan yang tidak terlalu terbiasa dengan teknologi, sehingga mereka dapat dengan cepat memahami dan menggunakan aplikasi tersebut. Pintar HR adalah solusi aplikasi absensi yang tidak hanya mudah digunakan tetapi juga dilengkapi dengan fitur-fitur lengkap. Apa manfaat yang bisa didapatkan dengan menggunakan Manajemen Absensi seperti yang ada dalam fitur Pintar HR di lingkungan perusahaan? Dengan Pintar HR, Anda dapat dengan mudah mengatur roster dan penjadwalan shift untuk berbagai outlet, gudang, unit kerja, atau kantor operasional hanya menggunakan satu akun. Fitur Fleksibel Schedule memungkinkan Anda mengatur berbagai jadwal kerja karyawan dengan lebih mudah dan fleksibel. Kelebihan ini dapat diakses berkat data jadwal kerja yang terpusat dalam satu kalender kerja di aplikasi Pintar HR. Anda dapat mengatur jadwal kerja karyawan harian atau berkala, sesuai dengan kebutuhan perusahaan, dan semuanya dapat dilakukan dengan cepat dan efisien. Pengaturan Jadwal Shift lebih Mudah Pintar HR juga menyediakan fitur Multiple Shift. Fitur ini memungkinkan HR untuk membuat berbagai jadwal shift untuk karyawan secara bersamaan. Dengan fitur ini, perusahaan yang menerapkan berbagai jenis shift dapat membuat jadwalnya dengan mudah dan efisien dalam satu waktu. Efisiensi ini memungkinkan HR untuk fokus pada tugas-tugas lain yang tak kalah penting. Selain itu, jadwal shift karyawan dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis perusahaan. Selain solusi penjadwalan, Pintar HR juga menyediakan aplikasi absensi dengan pelacakan lokasi secara live melalui GPS, serta pengaturan tugas secara real-time. Pelajari Pintar HR disini