Pernah nggak sih pas kamu buka slip gaji terus bingung karena angka yang masuk ke rekening ternyata lebih kecil dari gaji pokok? Tenang, itu wajar banget kok. Banyak orang juga ngalamin hal yang sama. Biasanya hal kayak gini muncul gara-gara yang namanya take home pay. Kamu pasti pernah denger istilah ini, kan? Tapi sebenernya apa sih maksudnya? Biar nggak makin bingung, yuk kita kupas bareng!

Apa Sih Take Home Pay Itu?

Simpelnya, take home pay (THP) adalah jumlah gaji yang beneran kamu terima setelah dipotong berbagai kewajiban. Jadi, ini tuh uang bersih yang bisa kamu pakai buat kebutuhan sehari-hari, bayar cicilan, atau nyisihin buat tabungan.

Biar kebayang, anggap aja gaji kamu itu satu kue tart utuh. Sebelum kamu bisa nikmatin semua bagiannya, kuenya tuh harus dibagi dulu buat pajak, BPJS, dan potongan lain. Nah, bagian kue yang akhirnya ada di piring kamu itulah take home pay. Itu yang bakal jadi milikmu.

Apa Sih Bedanya Gross Pay dan Take Home Pay?

Penting banget buat ngerti perbedaan antara gaji kotor (gross pay) dan gaji bersih (take home pay). Gaji kotor tuh jumlah total gaji yang kamu dapet sebelum ada potongan apa pun. Biasanya ini angka yang kamu lihat waktu pertama kali baca kontrak kerja.

Sementara itu, take home pay adalah gaji bersih yang beneran kamu terima setelah semua kewajiban kamu terpenuhi. Jadi nggak heran kalau nominalnya lebih kecil dari gaji kotor.

Biar makin kebayang, anggap aja gaji kotor itu kayak harga barang sebelum diskon, dan take home pay itu harga setelah diskon yang beneran kamu keluarin. Jadi kalau angka di slip gaji keliatan lebih kecil dari yang kamu bayangin, itu wajar banget kok.

Komponen Apa Aja Sih yang Mempengaruhi THP Seseorang?

Nah, sekarang kita coba lihat apa aja sih komponen yang bikin take home pay kamu bisa beda dari gross pay. Yuk, simak bareng!

Masih Bingung? Yuk Lihat Contoh Perhitungan THP Ini!

Supaya penjelasannya makin kebayang, kita pakai contoh angka yang sederhana dulu ya. Anggap aja kamu punya gaji kotor sebesar Rp 8.000.000 per bulan. Tapi, seperti yang kamu tahu, angka ini bukan jumlah yang benar-benar kamu terima di rekening. Ada beberapa potongan yang harus dihitung dulu supaya ketemu total take home pay kamu. Nah, kurang lebih alurnya bakal seperti ini:

1. Gaji Kotor

Ini adalah jumlah penghasilan sebelum ada potongan apa pun. Dalam contoh ini, gaji kotornya Rp 8.000.000.

2. Potongan Pajak Penghasilan (PPh 21)

Dari gaji kotor tadi, perusahaan wajib menghitung dan memotong PPh 21 sesuai dengan aturan yang berlaku. Besarannya bisa berbeda-beda, tergantung status perpajakan kamu. Untuk contoh ini, kita pakai angka Rp 300.000.

3. Potongan BPJS Ketenagakerjaan

Perusahaan juga memotong iuran BPJS Ketenagakerjaan dari gaji kamu. Fungsinya buat melindungi kamu dari risiko kerja seperti kecelakaan atau jaminan hari tua. Disini potongannya sebesar Rp 160.000.

4. Potongan BPJS Kesehatan

Ini adalah iuran wajib untuk memastikan kamu tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan kapanpun saat dibutuhkan. Dalam contoh ini, potongannya Rp 400.000.

Setelah semua potongan dijumlahkan, barulah ketemu jumlah yang benar-benar kamu terima setiap bulan.

Perhitungannya Jadi Kayak Gini:

Gaji Kotor: Rp 8.000.000
Potongan PPh 21: Rp 300.000
Potongan BPJS Ketenagakerjaan: Rp 160.000
Potongan BPJS Kesehatan: Rp 400.000

Take Home Pay = Rp 8.000.000 – Rp 300.000 – Rp 160.000 – Rp 400.000 = Rp 7.140.000

Jadi, take home pay yang kamu terima adalah Rp 7.140.000.

Perlu diingat ya, ini tuh cuma contoh sederhana aja. Perhitungan di dunia kerja bisa berbeda, tergantung sama kebijakan perusahaan, tunjangan yang kamu dapat, komponen potongan lain, bahkan status perpajakan masing-masing karyawan. Tapi, contoh ini bisa jadi dasar supaya kamu lebih paham cara kerja take home pay dari gaji kotor yang kamu punya.

Ini Kesalahan Umum yang Bikin Orang Bingung Baca Slip Gaji

Slip gaji tuh kelihatannya emang simpel, tapi masih banyak orang yang bingung lihat rinciannya loh! Misalnya, ada yang mikir kalo gaji pokok tuh sama dengan gaji bersih, padahal jelas beda. Banyak juga yang belum paham mana tunjangan dan mana potongan.

Belum lagi kode-kode kayak BPJS, JHT, atau PPh 21 yang bikin slip gaji keliatan rumit. Akhirnya angka THP sering keliatan lebih kecil dari bayangan. Padahal kalau udah ngerti alurnya, slip gaji sebenarnya gampang banget dibaca dan bisa jadi alat buat ngecek apakah potongan kamu udah sesuai.

Gimana? Udah Paham THP Itu Apa Kan?

Dengan ngerti cara kerja take home pay, kamu jadi bisa baca slip gaji dengan lebih jelas, tahu asal-usul tiap potongan, dan nggak kaget lagi kalau angka yang masuk ke rekening lebih kecil dari gaji kotor. Intinya, paham THP bikin kamu lebih siap ngatur keuangan bulanan dan memastikan semuanya sesuai dengan aturan yang berlaku. Jadi, jangan sampe bingung lagi ya!

 

Pintar HR: Solusi HRIS Modern untuk Bisnis Masa Kini

Kini hadir! Pintar HR sudah bisa diunduh di Playstore dan siap menjadi solusi terbaik untuk manajemen karyawan yang lebih efisien dan terorganisir. Dengan sistem HRIS berbasis cloud, Anda bisa memantau kehadiran, mencatat rekap absensi, hingga mengelola penggajian secara otomatis dari mana saja.

Kenapa Harus Pintar HR?

✅ Harga Terjangkau – Mulai dari Rp 260 per staff per hari
✅ Diskon 50% untuk pengguna Kasir Pintar Pro
✅ Fitur lengkap: Absensi online, rekap kehadiran, hingga laporan gaji
✅ Memudahkan siklus penggajian, tanpa drama akhir bulan

Solusi Tepat untuk UMKM & Bisnis Bertumbuh

Dengan Pintar HR, Anda tak perlu lagi pusing urus data karyawan manual. Semuanya bisa dilakukan lewat satu aplikasi yang praktis dan efisien. Waktunya upgrade manajemen SDM Anda!

📲 Download sekarang: https://bit.ly/PintarHR
🌐 Info lengkap: pintarhr.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *