Salary dengan upah. Istilah “salary” dan “upah” sering kali digunakan bergantian. Tapi sebenarnya, apakah salary dan upah benar-benar sama? Atau ada perbedaan mendasar antara keduanya?

Artikel ini akan mengupas secara lengkap perbedaan salary dan upah, baik dari sisi hukum di Indonesia, praktik di dunia kerja, hingga dampaknya bagi pekerja dan pengusaha—terutama pelaku usaha kecil menengah (UMKM).


Definisi: Apa Itu Salary?

Secara istilah, “salary” berasal dari bahasa Inggris yang merujuk pada gaji tetap yang dibayarkan secara berkala, biasanya setiap bulan, kepada pegawai tetap. Gaji ini biasanya:

Contohnya adalah gaji untuk seorang staf administrasi, manajer toko, atau supervisor.


Definisi: Apa Itu Upah?

Dalam hukum ketenagakerjaan Indonesia, istilah “upah” adalah istilah resmi yang mencakup semua bentuk pembayaran dari pemberi kerja kepada pekerja.

Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, “Upah adalah hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha kepada pekerja berdasarkan suatu perjanjian kerja.”

Upah bisa terdiri dari:

Jadi, secara hukum, salary (gaji) sebenarnya adalah bagian dari upah, bukan istilah yang sama.


Perbedaan Utama Salary dan Upah

AspekSalaryUpah
Sumber IstilahBahasa InggrisBahasa Indonesia (hukum)
Bentuk PembayaranTetap dan rutin, biasanya bulananBisa tetap atau berdasarkan jam/hari/kinerja
Penerima UmumPekerja tetap, staf profesionalPekerja harian, freelance, kontrak, buruh
BerdasarkanJabatan dan tanggung jawabWaktu kerja dan hasil kerja
FluktuasiCenderung stabilBisa fluktuatif tergantung kinerja dan jam kerja

Kenapa Penting Tahu Bedanya?

Bagi pemilik usaha dan karyawan, memahami perbedaan salary dan upah bisa membantu dalam hal:

1. Menentukan Sistem Penggajian

Pemilik usaha bisa memilih sistem yang sesuai dengan jenis pekerjaan:

Dengan ini, sistem penggajian jadi lebih adil dan efisien.

2. Menghitung BPJS dan Pajak

Perhitungan iuran BPJS dan pajak penghasilan (PPh 21) akan berbeda tergantung jenis penghasilan:

Kesalahan dalam klasifikasi bisa menyebabkan pelanggaran administratif.

3. Menyusun Kontrak Kerja

Kontrak kerja untuk karyawan tetap harus menyebutkan sistem penggajian secara jelas. Jika salah tulis antara “gaji tetap” dan “upah harian”, bisa menimbulkan konflik hukum di kemudian hari.


Pengaruh pada Slip Gaji

Slip gaji untuk karyawan bergaji tetap biasanya lebih sederhana dan konsisten setiap bulan. Sedangkan slip gaji untuk pekerja dengan sistem upah harian atau lembur biasanya memiliki:

PintarHR menyediakan fitur yang mendukung kedua jenis slip gaji ini—baik salary tetap maupun upah fleksibel.


Kenapa Harus PintarHR?

Mengelola absensi dan payroll secara manual memakan waktu, sering salah hitung, dan menyulitkan pencatatan. Dengan PintarHR, Anda bisa mengelola kehadiran, menghitung gaji, dan mengirim slip gaji secara otomatis, cepat, dan efisien.

💡 Buat Slip Gaji Otomatis

📩 Langsung Dikirim ke WhatsApp Karyawan

📈 Efisien, Minim Error, dan Cocok untuk UMKM

👉 Coba gratis sekarang di PintarHR.com


Kesimpulan

Jadi, apakah salary dan upah itu sama?

Jawabannya: tidak sama, tapi saling berkaitan.

Bagi pelaku usaha, memahami perbedaan ini bisa membantu dalam menyusun sistem kerja yang lebih adil dan efisien.

Bagi karyawan, hal ini penting untuk mengetahui hak-haknya serta memahami bagaimana sistem gaji dan potongan berlaku.

Untuk semua kebutuhan penggajian, absensi, dan pembuatan slip gaji—baik salary maupun upah—gunakan PintarHR sebagai solusinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *